DOSEN PEMBIMBING : HERI SUROYO, S.KOM,.M.SKOM
AMIK BINA
SRIWIJAYA
TAHUN
AJARAN 2012 - 2013
Daftar
Isi
Bab I. Pendahuluan ....................................................................................................
1
1.1
Definisi Virus Komputer ............................................................................................. 1
1.2
Sejarah Virus Komputer
............................................................................................
1
1.3
Klasifikasi Virus Komputer
.......................................................................................... 4
1.4 Anti-virus
Software ................................................................................................... 5
1.4.1 Scanners
............................................................................................................... 5
1.4.2 Monitors
................................................................................................................ 6
1.4.3 Integrity
Checkers ................................................................................................... 6
Bab II. Dasar Virus Komputer ....................................................................................... 9
2.1
Elemen Fungsional Dari Sebuah Virus Komputer
........................................................... 9
2.2 Cara
Kerja Virus Komputer
......................................................................................... 9
2.2.1
Gambaran Fisik Virus Komputer
............................................................................... 9
2.2.2
Cara Kerja Berbagai Jenis Virus Komputer ................................................................ 10
2.3
Beberapa Contoh Dasar Virus Komputer
.......................................................................12
2.3.1
Virus Mini-44 ......................................................................................................... 12
2.3.2
Virus TIMID ........................................................................................................... 13
Bab III. Virus Komputer Saat Ini .................................................................................. 17
3.1
Penyebaran Virus Komputer
....................................................................................... 17
3.1.1
Cara Penyebaran Virus Komputer.............................................................................. 17
3.1.2
Simulasi Penyebaran Virus Komputer
....................................................................... 18
3.2
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyebaran Virus Komputer ..................................... 20
3.3
Contoh kasus: ILoveYou ............................................................................................. 24
Bab IV. Prediksi Mengenai Tipe-Tipe Virus Baru Di Masa
Mendatang ......................... 27
4.1 Virus
Wireless ........................................................................................................... 27
4.1.1
Ancaman Berbasis Aplikasi (Apllication Based Threats) ............................................... 27
4.1.2
Ancaman Berbasis Muatan (Content Based Threats) .................................................. 28
4.1.3 Mixed
Threats .......................................................................................................
30
4.2
Ancaman Terhadap Peer-to-Peer Networking ..............................................................
31
4.2.1
Media Perantara Baru
............................................................................................. 31
4.2.2 Hacking Jaringan Peer-to-Peer.................................................................................
32
4.2.3
Serangan Gabungan Hacker dan virus komputer ....................................................... 32
4.2.4
Ancaman Terhadap Aplikasi Instant Messaging ......................................................... 33
Bab V. Kesimpulan Dan Saran ....................................................................................
36
5.1
Kesimpulan
.............................................................................................................. 36
5.2 Saran
...................................................................................................................... 36
Bab I
Pendahuluan
1.1 Definisi Virus Komputer
Istilah computer
virus pertama kali digunakan oleh Fred Cohen dalam papernya yang
berjudul ‘Computer
Viruses – Theory and Experiments’ [1] pada tahun 1984. Berikut
kutipan
definisi
yang diberikan oleh Cred Cohen dalam paper tersebut:
“ We define a computer ‘virus’ as a program
that can ‘infect’
other programs by modifying them to include
a possibly evolved
copy of itself. With the infection property,
a virus can spread
throughout a computer system or network
using the
authorizations of every user using it to
infect their programs.
Every programs that gets infected may also
act as a virus and
thus the infection grows.”
Maka,
menurut definisi yang diberikan di atas kita dapat menggarisbawahi beberapa
sifat
dasar virus komputer yaitu: mempunyai kemampuan untuk menjangkiti (menginfeksi)
program
lain dan menyebar. Pada dasarnya penggunaan isitlah virus dikarenakan adanya
kesamaan
dalam hal sifat antara virus komputer dengan virus yang kita kenal dalam dunia
fisik. Di
mana keduanya memiliki dua tujuan yaitu: untuk bertahan hidup dan bereproduksi.
Pada
dasarnya virus komputer dapat diklasifikasi menjadi dua tipe. Tipe virus
komputer
yang pertama dibuat untuk tujuan penelitian dan studi, dan tidak
dipublikasikan.
Sedangkan
tipe kedua yang merupakan kebalikan dari tipe pertama, merupakan virus
komputer
yang membahayakan sistem komputer pada umumnya, sering kali disebut dengan
istilah
virus ‘in the wild’.
1.2 Sejarah Virus Komputer
Berikut
adalah sekilas sejarah mengenai virus komputer [5].
1981
Virus ‘in the wild’ pertama ditemukan. Virus yang bernama Elk
Cloner ini menyebar
melalui
floppy disk pada komputer Apple II.
1983 Fred
Cohen dalam paper-nya yang berjudul ‘Computer Viruses – Theory and
Experiments’
memberikan definisi pertama mengenai virus komputer dan
memaparkan
eksperimen yang telah dilakukannya untuk membuktikan konsep dari
sebuah
virus komputer. Bersama dengan Len Adelman, ia menciptakan sebuah
contoh
virus pada komputer VAX 11/750 dengan sistem operasi Unix.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
2
1986
Sepasang kakak adik dari Pakistan, Basit dan Amjad, menciptakan sebuah boot
sector
virus pertama yang diberi nama Brain. Brain sering
kali disebut sebagai virus
komputer
pertama di dunia.
PC-based
Trojan pertama diciptakan dalam bentuk program shareware
yang diberi
nama PC-Write.
Dalam
beberapa laporan disebutkan bahwa file virus pertama, Virdem, juga
ditemukan
pada tahun yang sama. Virdem diciptakan oleh Ralf Burger.
1987
Virus-virus file infector seperti Leigh mulai
bermunculan, kebanyakan menyerang
file COM seperti COMMAND.COM. Pada
tahun yang sama muncul virus penyerang
file-file
EXE pertama, Suriv 01 dan 02 serta Jerusalem.
Mainframe
IBM mengalami serangan worm IBM Christmas Worm dengan
kecepatan
replikasi setengah juta kopi per jam.
1988
Virus pertama yang menyerang komputer Macintosh, MacMag dan Scores, muncul.
Pada
tahun yang sama didirikan CERT (Computer Emergency Response Team)
oleh
DARPA dengan tujuan awalnya untuk mengatasi serangan Morris
Worm yang
diciptakan
oleh Robert Morris.
1989 AIDS
Trojan muncul sebagai trojan yang menggunakan samaran sebagai AIDS
information
program. Ketika dijalankan trojan ini akan mengenkripsi hard
drive dan
meminta
pembayaran untuk kunci dekripsinya.
1990 Virus
Exchange Factory (VX) BBS yang merupakan forum diskusi online para
pencipta
virus didirikan di Bulgaria.
Mark
Ludwig menulis buku “The Little Black Book of Computer Viruses” yang
berisi
cara-cara
untuk menciptakan berbagai jenis virus komputer.
1991
Virus polymorphic pertama, Tequila, muncul di Swiss. Virus ini dapat mengubah
dirinya
untuk menghindari deteksi.
1992
Kehadiran virus Michaelangelo yang menjadi ancaman bagi seluruh dunia,
namun
demikian
kerusakan yang ditimbulkan pada akhirnya tidak terlalu hebat.
Kemuculan
beberapa tool yang dapat digunakan untuk menciptakan virus seperti
Dark
Avenger Mutation Engine (DAME) yang dapat mengubah virus apa pun
menjadi
virus polymorphic, dan Virus Creation Lab (VCL) yang merupakan kit
pertama
yang dapat digunakan untuk menciptakan virus (lihat Gambar 1.1).
1995 Para
hacker dengan nama ‘Internet Liberation Front’ melakukan banyak serangan
pada hari
Thanksgiving. Beberapa badan yang menjadi korban serangan ini adalah
Griffith
Air Force Base, Korean Atomic Research Institute, NASA, GE, IBM, dll.
Virus
macro pertama
yang menyerang aplikasi Microsoft Word, Concept,
dikembangkan.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
1996
Kemunculan virus Boza yang didesain khusus untuk menyerang file-file Windows
95, virus
Laroux yang merupakan virus penyerang Microsoft Excel pertama, virus
Staog yang
merupakan virus Linux pertama.
1998
Kemunculan virus Java pertama, Strange Brew.
Back
Orifice merupakan trojan pertama yang dapat digunakan sebagai tool untuk
mengambil
alih kendali komputer remote melalui Internet.
Pada
tahun ini, virus-virus macro lainnya bermunculan.
1999
Kemunculan virus Melissa yang merupakan kombinasi antara virus macro yang
menyerang
aplikasi Microsoft Word dan worm yang
menggunakan address book
pada
aplikasi Microsoft Outlook dan Oulook Express untuk
mengirimkan dirinya
sendiri
melalui email.
Virus Corner merupakan
virus pertama menyerang file-file aplikasi MS Project.
Virus Tristate
merupakan virus macro yang bersifat multi-program menyerang
aplikasi Microsoft
Word, Excel, dan PowerPoint.
Bubbleboy
merupakan worm pertama yang dapat aktif hanya dengan membuka
email
melalui aplikasi Microsoft Outlook tanpa memerlukan attachment.
2000
Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) pertama
membuat kerusakan pada
situs-situs
besar seperti Yahoo!, Amazon.com, dan lain-lain.
Love
Letter merupakan worm dengan kecepatan menyebar tertinggi pada saat itu
yang
menyebabkan kerusakan pada banyak sistem email di seluruh dunia.
Liberty
Crack yang merupakan worm pertama untuk peralatan PDA.
2001 Gnuman
(Mandragore) merupakan worm pertama yang menyerang jaringan
komunikasi
peer to peer. Worm ini menyamarkan diri dalam bentuk file MP3 yang
dapat di download.
Kemunculan
virus yang didesain untuk menyerang baik sistem operasi Windows
maupun Linux, seperti
Winux atau Lindose.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
4
Virus LogoLogic-A
menyebar melalui aplikasi MIRC dan e-mail.
2002
Virus LFM-926 merupakan virus pertama yang menyerang file-file aplikasi
Shockwave
Flash.
Donut merupakan
worm pertama yang menyerang .NET services.
SQLSpider
merupakan worm yang menyerang aplikasi yang menggunakan
teknologi
Microsoft SQL Server
1.3 Klasifikasi Virus Komputer
Virus
komputer dan program lain yang membahayakan sistem komputer dapat
diklsifikasikan
ke dalam beberapa kelompok menurut bagaimana cara mereka untuk
menjangkiti
(infect) sebuah sistem komputer, bagian dari sistem komputer yang mereka
jangkiti,
atau kelakuan (behaviour) yang dimiliki oleh mereka. Namun pada dasarnya definisi
dan klasifikasi
mengenai kode-kode program berbahaya ini masih rancu dan menjadi
kontroversi
bagi banyak orang bahkan bagi orang yang memang mendalami bidang
komputer.
Berikut
adalah contoh klasifikasi dari berbagai jenis harmful program [3]:
Malware: merupakan singkatan dari malicious software, merujuk
pada program yang
dibuat
dengan tujuan membahayakan atau menyerang sebuah sistem komputer.
Terdiri
atas virus komputer (computer viruses), computer worms, trojan horses,
joke
programs
dan malicious toolkits.
Computer virus: merujuk pada program yang memiliki
kemampuan untuk bereplikasi
dengan
sendirinya.
Computer worm: merujuk pada program independen yang memiliki kemampuan
untuk
bereplikasi dengan sendirinya. Indepen di sini memiliki makna bahwa worm
tidak
memiliki host program sebagaimana virus, untuk ditumpangi. Sering kali worm
dikelompokan
sebagai sub-kelas dari virus komputer.
Trojan horse: merujuk pada program independen yang dapat mempunyai fungsi yang
tampaknya
berguna, dan ketika dieksekusi, tanpa sepengetahuan pengguna, juga
melaksanakan
fungsi-fungsi yang bersifat destruktif.
Malicious toolkits: merujuk pada program yang didesain untuk
membantu
menciptakan
program-program yang dapat membahyakan sebuah sistem komputer.
Contoh
dari program jenis ini adalah tool pembuat virus dan program yang
dibuat
untuk
membantu proses hacking.
Joke program: merujuk pada program yang meniru operasi-operasi yang dapat
membahayakan
sistem komputer, namun sebenarnya dibuat untuk tujuan lelucon
dan tidak
mengandung operasi berbahaya apapun.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
1.4 Anti Virus Software
Anti-virus
software adalah sebuah program komputer yang digunakan untuk
memeriksa
file-file dengan tujuan mengidentifikasi dan menghapus virus komputer dan
malware lainnya.
Pada saat
ini ada tiga jenis teknologi anti virus yang lazimnya digunakan, yaitu:
scanners,
monitors, dan integrity checkers.
1.4.1 Scanners
Scanners
adalah program yang memeriksa file–file executable
untuk menemukan
rangkaian
kode yang merupakan bagian dari komputer virus yang telah diketahui
sebelumnya.
Pada saat ini scanners adalah jenis program anti virus yang
paling banyak
digunakan
dengan alasan kemudahan dalam proses maintenance (pemeliharaan).
Pada
dasarnya scanners terdiri atas:
Search Engine
Database yang berisi rangkaian kode sekuensial dari virus yang telah
diketahui
sebelumnya
(sering kali disebut juga virus signatures atau scan
strings).
Jika
sebuah virus baru ditemukan, maka database akan di-update dengan signature
yang
dimiliki hanya oleh virus tersebut dan tidak terdapat di dalam program lainnya.
Hal ini
dapat
dilakukan tanpa memerlukan pemahaman yang lebih jauh mengenai virus tersebut.
Beberapa
kelemahan yang dimiliki scannners adalah:
Scanners harus tetap dijaga agar up-to-date secara
terus menerus karena scanners
hanya
dapat mendeteksi virus yang telah diketahui sebelumnya.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
6
Scanners cenderung rentan terhadap virus polymorphic yang
memiliki kemampuan
untuk
mengubah/mengkodekan dirinya sendiri sehingga terlihat berbeda pada setiap
file yang
terinfeksi. Hal ini dapat diatasi dengan memahami mutation
engine yang
terdapat
di dalam virus tersebut secara mendetail.
Proses scanning yang dilakukan dalam mendeteksi keberadaan virus-virus cenderung
bersifat time-consuming,
mengingat keberadaan virus-virus, worms, dan trojan
horses dengan
jumlah yang luar biasa banyaknya.
1.4.2 Monitors
Monitors
adalah program yang ‘tinggal’ (besifat residensial) di dalam
memory
komputer
untuk secara terus menerus memonitor fungsi dari sistem operasi yang bekerja.
Pendeteksian
sebuah virus dilakukan dengan memonitor fungsi-fungsi yang diindikasikan
berbahaya
dan memiliki sifat seperti sebuah virus, seperti merubah isi dari sebuah file
yang
executable
dan tindakan-tindakan yang mem-bypass sistem
operas. Ketika sebuah program
mencoba
melakukan hal-hal di atas, maka monitors akan
memblok eksekusi dari program
tersebut.
Tidak
seperti halnya scanners, monitors tidak memerlukan update secara terus
menerus.
Namun kelemahan utama dari monitors adalah kerentanan terhadap virus
tuneling
yang
memiliki kemampuan untuk mem-bypass program monitors.
Hal ini dikarenakan pada
sistem
operasi PC pada umumnya, sebuah program yang sedang dieksekusi (termasuk
sebuah
virus) memiliki akses penuh untuk membaca dan mengubah daerah manapun di
dalam
memori komputer bahkan yang merupakan bagian dari sistem operasi tersebut
sehingga monitors
yang juga merupakan bagian dari memori komputer dapat dilumpuhkan.
Kelemahan
porgram monitors lainnya adalah kesalahan yang kerap kali dilakukannya
mengingat
pendeteksian virus didasarkan pada kelakuan-kelakuan seperti yang disebutkan di
atas,
sehingga kerap kali fungsi dari sebuah program lain (yang bukan merupakan virus
komputer)
dianggap sebagai sebuah virus.
1.4.3 Integrity Checkers
Integrity
checkers adalah program yang mampu mendeteksi objek executable
lain
yang
telah dimodifikasi dan mendeteksi infeksi dari sebuah virus. Integrity
checkers bekerja
dengan
cara menghitung checksum (menghitung integritas) dari kode-kode program yang
executable
dan menyimpannya di dalam sebuah database.
Kemudian secara periodik
checksum
dari program-program tersebut akan dihitung ulang dan dibandingkan
dengan
database checksum
tersebut. Beberapa pakar menilai bahwa database checksum
ini harus
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
7
dilalui
proses kriptografi setelah proses perhitungan checksum selesai,
untuk menghindari
usaha
modifikasi yang dapat dilakukan oleh virus komputer.
Pada saat
ini terdapat beberapa jenis integrity checkers:
Off-line integerity checkers: perlu di-run terlebih
dahulu untuk memeriksa checksum
dari
seluruh kode executable yang terdapat di dalam sistem komputer ybs.
Integrity checkers yang bekerja dengan cara membuat modul-modul
yang akan diattach
pada file
executable dengan bantuan program khusus tertentu. Sehingga bila
file executable
tersebut dijalankan, ia akan melakukan proses perhitungan checksumnya
sendiri.
Namun hal ini memiliki kekurangan karena tidak seluruh file executable
dapat
diperlakukan seperti ini, dan integrity checkers jenis ini
dapat dengan mudah
di-bypass oleh
virus steath.
Jenis terakhir dari integrity checkers yang
bersifat residensial (mendiami) memori dan
akan
melakukan perhitungan ketika objek executable dieksekusi.
Integrity
checkers tidak bersifat virus-specific sehingga
tidak memerlukan update
secara
terus menerus seperti scanners. Selain itu karena integrity checkers tidak
berusaha
memblok
kerja dari virus komputer seperti halnya monitors, maka integrity
checkers tidak
dapat di-bypass oleh
virus tunneling.
Beberapa
kekurangan yang dimiliki integrity checkers:
Integrity checkers tidak memiliki kemampuan untuk mencegah
proses penginfeksian
oleh
sebuah virus. Ia hanya dapat mendeteksi dan melaporkan hasil pendeteksian
yang
dilakukannya tersebut.
Integrity checkers pertama kali harus di sistem yang bebas
virus, jika tidak maka
hasil
perhitungan pertama yang dilakukannya merupakan hasil perhitungan yang
telah
terinfeksi. Sehingga pada umumnya, pada saat proses peng-install-an
program
integrity
checkers dilengkapi dengan scanners untuk memastikan sistem bebas
virus.
Integrity checkers rentan terhadap false
positive (kesalah indikasi keberadaan virus
pada
program yang sebenarnya bebas virus) , karena integrity checkers mendeteksi
perubahan
bukan virus.
Integrity checkers tidak dapat mendeteksi sumber dari infeksi
virus, walaupun dapat
mendeteksi
proses penyebaran virus dan mengidentifikasi objek yang baru terinfeksi.
Integrity checkers rentan terhadap slow
viruses, karena slow virus menginfeksi file
target
ketika file tersebut ditulis ke dalam disk.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
Meskipun
adanya kekurangan-kekurangan di atas, banyak pakar menganggap
integrity
checkers sebagai pertahanan yang paling baik terhadap ancaman virus
komputer
dan malware lainnya.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
Bab II
Dasar Virus Komputer
2.1 Elemen Fungsional Dari Sebuah Virus Komputer
Setiap
virus komputer yang aktif, pada dasarnya harus terdiri atas dua buah bagian
dasar
atau subroutine, yaitu:
• Search routine: bagian ini berfungsi untuk menemukan file atau
lokasi baru yang
akan
dijadikan target berikutnya untuk diserang. Bagian ini juga menentukan
bagaimana
cara virus bereproduksi, apakah secara cepat atau lambat, apakah dapat
menyerang
sebagian atau seluruh bagian dari target. Namun sebagaimana tradeoff
ukuran
dan fungsionalitas yang dimiliki setiap program, bila virus memiliki search
routine yang
rumit, maka akan dibutuhkan ruang yang lebih besar. Dengan demikian
walaupun search
routine yang baik dapat membantu virus untuk menyebar lebih
cepat,
namun ukuran virus akan bertambah besar karenanya.
• Copy routine: bagian ini berfungsi untuk meng-copy dirinya
sendiri pada area yang
telah
ditentukan oleh search routine. Ukuran dari bagian ini bergantung pada
kompleksitas
dari virus yang di-copy. Sebagai contoh, virus yang menyerang file
berekstensi
COM umumnya berukuran lebih kecil daripada virus yang menyerang file
EXE, karena
file EXE memiliki struktur yang lebih kompleks, sehingga virus lebih
sukar
untuk melekatkan diri pada file EXE.
Selain
kedua bagian di atas, sering kali sebuah virus digabungkan lagi dengan bagian
yang
berfungsi untuk menghindari deteksi, baik oleh pengguna komputer maupun software
pendeteksi
virus. Bagian ini disebut anti-detection routine, dan
dapat merupakan bagian dari
search
routine, copy routine, atau bahkan terpisah dari keduanya. Sebagai contoh, bagian ini
akan
mengaktifkan virus jika selama lima menit tidak ada tombol keyboard
yang ditekan,
dengan
asumsi pengguna tidak sedang menggunakan komputer. Kadang kala virus masih
digabungkan
dengan bagian lain seperti routine untuk merusak sistem yang
diserang atau
routine
yang berfungsi hanya untuk lelucon.
2.2 Cara Kerja Virus Komputer
2.2.1 Gambaran Fisik Virus Komputer
Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam melakukan proses replikasi sebuah
virus
memodifikasi program lain sehingga virus tersebut menjadi bagian dari program
tersebut.
Sehingga setiap kali program tersebut dieksekusi, virus akan dieksekusi pula
dan
menyerang
program lain.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
Tampak
pada gambar di atas 3 jenis virus komputer yaitu:
Overwriting viruses: virus ini menjadi bagian dari program host dengan
‘menimpa’
(menggantikan)
bagian awal dari program tersebut, sehingga program host tidak
akan
mengalami perubahan ukuran, namun mengalami kerusakan dan tidak dapat
berfungsi
sebagaimana mestinya.
Prepending viruses: virus bereplikasi dengan menjadi bagian
awal dari program host
sehingga
ketika program host dieksekusi, sebelum program host virus
akan terlebih
dahulu
dieksekusi. Keberadaan virus tidak menyebabkan kerusakan fungsional pada
program host namun
akan memperbesar ukuran program host.
Appending viruses: virus bereplikasi dengan menjadi bagian
akhir dari program host
tanpa
merubah isi dari program host. Namun pada bagian awal program yang telah
terinfeksi
diberikan mekanisme agar ketika program dieksekusi, virus akan dieksekusi
terlebih
dahulu.
2.2.2 Cara Kerja Berbagai Jenis Virus Komputer
Berikut
ini adalah penjelasan mengenai cara kerja berbagai jenis virus komputer.
File infector virus: memiliki kemampuan untuk melekatkan diri (attach)
pada sebuah
file,
yang biasanya merupakan file executable. Pada umumnya virus jenis
ini tidak
menyerang
file data. Namun dewasa ini, sebuah file data atau dokumen lainnya
dapat
mengandung kode executable seperti macro, yang dapat dieksploitasi oleh
pencipta
virus komputer, worms atau trojan horse.
Boot sector virus: memodifikasi program yang berada di dalam boot
sector pada
DOS-formatted
disk. Pada umumnya, sebuah boot sector virus akan
terlebih dahulu
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
11
mengeksekusi
dirinya sendiri sebelum proses bootup pada PC, sehingga seluruh
floppy
disk yang digunakan pada PC tersebut akan terjangkiti pula.
Multipartite virus: memiliki fitur dari kedua jenis virus di
atas (baik sebagai file
infector
mau pun sebagai boot/system sector virus). Ketika
sebuah file yang terinfeksi
oleh
virus jenis ini dieksekusi, maka virus akan menjangkiti boot
sector dari hard disk
atau partition
sector dari komputer tersebut, dan sebaliknya.
Macro virus: menjangkiti program macro dari
sebuah file data atau dokumen (yang
biasanya
digunakan untuk global setting seperti template Microsoft Word),
sehingga
dokumen
berikutnya yang diedit oleh program aplikasi tersebut akan terinfeksi pula
oleh macro yang
telah terinfeksi sebelumnya.
Stealth virus: virus ini bekerja secara residensial (menetap) di dalam memori
dan
menyembunyikan
perubahan yang telah dilakukannya terhadap file yang dijangkiti.
Hal ini
dilakukan dengan mengambil alih fungsi sistem jika terjadi proses pembacaan.
Jika
program lain meminta informasi dari bagian sistem yang telah dijangkiti virus
stealth, maka
virus akan memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan
sebelum
terjangkiti virus, sehingga seolah-olah sistem berfungsi dalam keadaan baik
tanpa
gangguan dari virus komputer.
Polymorphic virus: virus yang cenderung melakukan perubahan
di dalam kodenya
setiap
kali mengalami proses replikasi sehingga sulit untuk dideteksi oleh anti-virus
software.
Companion virus: adalah virus yang bekerja dengan
berpura-pura menggantikan file
yang
hendak diakses oleh pengguna. Sebagai contoh dalam sistem operasi DOS, file
A.EXE dapat
diinfeksi dengan membuat sebuah file dengan nama A.COM. DOS akan
terlebih
dahulu akan mencari file berekstensi COM sebelum
file dengan ekstensi EXE.
Setelah A.COM telah
dieksekusi, kemudian A.EXE akan dieksekusi pula sehingga file
tersebut
terinfeksi pula. Cara lain adalah dengan menempatkan sebuah file dengan
nama yang
persis sama pada cabang lain dari file tree,
sehingga bila file palsu ini
ditempatkan
secara tepat dan terjadi kesalahan dengan tidak menuliskan path yang
lengkap
dalam menjalankan sebuah program, akan berakibat tereksekusinya file
palsu
tersebut.
Tunneling virus: virus ini mencoba untuk mengambil alih interrupt
handlers pada DOS
dan BIOS, kemudian
meng-install dirinya sehingga berada ‘di bawah’ programprogram
lainnya.
Dengan ini virus dapat menghindari hadangan dari program anti
virus sejenis monitors.
Fast Infectors Virus: Virus jenis ini tidak hanya
menyerang ketika program target
dieksekusi,
melainkan juga ketika diakses. Hal ini bertujuan untuk menumpangi
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
12
perangkat
anti virus sebagai media penyebaran ketika melakukan pengecekan
terhadap
file-file di dalam komputer.
Slow Infectors Virus: merupakan kebalikan dari fast
infectors, di mana virus hanya
akann
menyebar ketika file-file target diciptakan atau dimodifikasi. Hal ini
bertujuan
untuk
memperdaya anti virus sejenis integrity checkers dengan menumpangi proses
yang
‘sah’ untuk mengubah sebuah file.
Armoured virus: merupakan virus yang dibuat sedemikian
rupa sehingga sulit untuk
peneliti anti-virus
dalam mempelajari cara mereka bekerja.
2.3 Beberapa Contoh Dasar Virus Komputer
Berikut
adalah beberapa contoh virus komputer yang termasuk file
infector dan ditulis
dengan
menggunakan bahasa pemrograman tingkat rendah assembly.
2.3.1 Virus Mini-44
Virus Mini-44 [4]
merupakan virus file infector sederhana yang menyerang file-file
dengan
ekstensi .COM pada direktori tempatnya berada. Virus ini memiliki ukuran sekitar
44
bytes setelah
di-compile, dan ditulis dengan bahasa assembly untuk
pada prosesor x86. Virus
mini-44 jenis overwriting
virus sehingga program yang terinfeksi akan mengalami kerusakan
karena
bagian awal dari program tersebut digantikan oleh virus ini.
Pada
dasarnya virus ini menggunakan perintah INT (interrupt service routine) yang
merupakan
fungsi interrupt DOS untuk melakukan pencarian file target, proses pembukaan
dan
penutupan file target, serta proses penyalinan virus ke dalam file target.
Listing
selengkapnya
yang disertai penjelasan singkat disertakan di dalam bagian lampiran.
Secara
umum, virus mini44 beroperasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Virus atau program lain yang telah terinfeksi dieksekusi oleh DOS.
Virus memulai eksekusi pada offset 100H
dalam segment yang diberikan oleh DOS.
Virus melakukan pencarian file-file berekstensi .COM pada
direktori yang sama
dengan
menggunakan wildcard “*.COM”.
Setiap kalo virus menemukan file target, virus akan menyalin
dirinya dari awal file
tersebut.
Setelah selesai, virus berhenti dan menyerahkan kontrol kembali
kepada DOS.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
merupakan hasil dari percobaan dengan virus mini-44 yang
menyerang
sebuah program HOST.COM yang berfungsi menampilkan pesan “This is
the host
file to
be infected !” (seluruh program di-compile menggunakan Turbo
Assembler 5). Tampak
bahwa
setelah program virus mini-44 dijalankan maka program host akan
mengalami
kerusakan,
di mana pesan di atas tidak lagi ditampilkan ketika program host dieksekusi.
Dapat
dilihat pula karena virus mini-44 merupakan overwriting
virus, maka ukuran program
host
setelah terinfeksi virus tidak berubah.
2.3.2 Virus TIMID
Virus TIMID seperti
halnya virus mini-44 merupakan virus yang menyerang program
dengan
ekstensi .COM, namun virus TIMID merupakan appending
virus
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
Secara
umum, virus TIMID bekerja dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Virus atau program lain yang telah terinfeksi dieksekusi, dan kode
virus dieksekusi
terlebih
dahulu.
Virus mencari file .COM yang sesuai untuk dijadikan target.
Jika file yang sesuai untuk dijadikan telah ditemukan, maka virus
akan meng-copy
kodenya
sendiri pada akhir dari file target.
Kemudian virus akan membaca beberapa byte pertama
dari file target ke dalam
memori
untuk kemudian akan dituliskan sebagai data khusus di dalam kode virus
tersebut
(yang akan diperlukan virus ketika dieksekusi).
Selanjutnya virus akan menuliskan instruksi jump pada awal
target file yang akan
memberikan
kontrol kepada kode virus ketika file dieksekusi kemudian.
Lalu virus akan menuliskan kembali beberapa byte pertama dari file
target (yang
sebelumnya
ditulis ke dalam memori) pada offset 100H.
Terakhir, virus akan melakukan jump menuju
alamat dengan offset 100H dan
program
target akan dieksekusi.
Virus TIMID merupakan
jenis virus appending yang akan membubuhkan dirinya pada
akhir
bagian dari file yang diserang. Hal ini tentu saja akan menyebabkan ukuran file
akan
membesar.
Untuk itu dalam pencarian file target diperlukan sebuah mekanisme yang dapat
mencegah
terjadinya penyerangan terhadap file yang sama secara berulang-ulang. Jika ini
terjadi
tentu saja akan berakibat buruk karena file yang diserang akan semakin
bertambah
besar
secara terus menerus dan dapat menimbulkan kecurigaan dari pengguna.
mekanisme pencarian file target yang dilakukan virus
TIMID untuk
mencegah terjadinya penyerangan yang berulang-ulang terhadap file yang
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
15
sama.
Cara yang digunakan virus TIMID dalam adalah sebagai berikut:
setiap kali virus telah
menjangkiti
file, maka virus akan mengganti beberapa byte paling
awal dari file tersebut
dengan byte-byte
khusus yang kecil kemungkinannya ditemukan pada program lain
(dalam
hal virus
ini virus TIMID akan menuliskan ‘E9 56 49’ hex atau
instruksi near jmp ‘VI’).
Sehingga
ketika virus menemukan sebuah ‘calon’ file target lainnya, virus akan terlebh
dahulu
memeriksa
bagian awal dari file tersebut. Apabila pada awal file tersebut ditemukan
byte-byte
khusus
tersebut, maka virus akan menyimpulkan bahwa file tersebut telah terinfeksi
sebelumnya
dan akan mencari file lain untuk diserang.
percobaan dengan virus TIMID. Dalam
listing virus TIMID di
lampiran,
dapat dilihat bahwa terdapat routine yang akan menampilkan nama file
target
setiap
kali proses infeksi dilakukan. Pada gambar terlihat bahwa dalam direktori yang
akftif
terdapat
3 buah file .COM yang dapat dijadikan target, yaitu: HOST.COM, HOST2.COM, dan
HOST3.COM. Dapat
dilihat pada gambar di atas bahwa setelah file-file .COM di atas
terinfeksi
maka
ukuran file-file tersebut berubah (membesar), karena virus telah menyalinkan
dirinya
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
ke dalam
file-file tersebut. Namun dapat dilihat pula bahwa fungsi dari file-file
tersebut masih
bekerja
dengan baik.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
Bab III
Virus Komputer Saat Ini
3.1 Penyebaran Virus Komputer
3.1.1 Cara Penyebaran Virus Komputer
Berikut
adalah gambaran umum cara penyebaran berbagasi jenis virus komputer
yang umum
pada saat ini [2].
Boot Sector Virus
Sebuah PC
terinfeksi oleh boot sector virus jika PC tersebut di-boot atau di-re-boot
dari
floppy disk yang telah terinfeksi oleh virus jenis ini. Boot
sector virus
cenderung
tidak menyebar melalui jaringan komputer, dan biasanya menyebar
akibat
ketidaksengajaan penggunaan floppy disk yang telah terinfeksi.
File virus
Virus
jenis ini menginfeksi file lain ketika program yang telah terinfeksi olehnya
dieksekusi.
Oleh sebab itu virus jenis ini dapat menyebar melalui jaringan komputer
dengan
sangat cepat.
Multiparte virus
Virus
jenis ini menginfeksi baik boot sector mau pun file jenis lain.
Macro virus
Macro adalah
perintah yang berisi perintah program otomatis. Saat ini, banyak
aplikasi
umum yang menggunakan macro. Jika seorang pengguna mengakses
sebuah
dokumen yang mengandung macro yang telah terinfeksi oleh virus jenis ini
dan
secara tidak sengaja mengeksekusinya, maka virus ini dapat meng-copy
dirinya
ke dalam file startup dari aplikasi tersebut. Sehingga komputer tersebut
menjadi
terinfeksi dan sebuah copy dari macro virus
tersebut akan tinggal di
dalamnya.
Dokumen
lain di dalam komputer tersebut yang menggunakan aplikasi yang sama
akan
terinfeksi pula. Dan jika komputer tersebut berada di dalam sebuah jaringan,
maka
kemungkinan besar virus ini dapat menyebar dengan cepat ke komputer lain
yang
berada di dalam jaringan tempat komputer tersebut berada. Bahkan jika
dokumen
yang telah terinfeksi dikirimkan kepada orang lain, misalnya melalui
floppy
disk ataupun email, maka virus akan menjangkiti komputer penerima pula.
Proses
ini akan berakhir hanya apabila jika virus ini telah diketahui dan seluruh
macro yang
terinfeksi dibasmi. Macro virus merupakan salah satu jenis virus yang
paling
umum saat ini. Aplikasi seperti Microsoft Word dan Microsoft
Excel tergolong
sangat
rentan terhadap virus jenis ini. Satu hal yang membuat penyebaran virus ini
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
18
menjadi
sangat ‘sukses’ adalah karena aplikasi jenis ini kini lebih umum
dipertukarkan
pengguna dibandingkan file-file program, dan juga merupakan
dampak
langsung maraknya penggunaan aplikasi email dan web dewasa ini.
Email worm
Sebagian
besar penyebab penyebaran virus saat ini adalah attacment email
yang
telah
terinfeksi. Kemudahan pengguna untuk mendownload attachment email
tersebut
dan mengeksekusinya. Hal ini dikarenakan sering kali isi email yang
bersangkutan
bersifat ‘mengundang’, misalnya saja untuk kasus worn ILoveYou
yang
menyebar dengan nama file LOVE-LETTER-FOR-YOU.TXT.vbs disertai dengan
pesan
yang berbunyi: “kindly check the attached LOVELETTER coming from me”.
Selain
melalui email, worm juga dapat menyebar melalui newsgroup posting.
3.1.2 Simulasi Penyebaran Virus Komputer
Untuk
simulasi penyebaran virus komputer ini digunakan aplikasi VBSim [10]. VBSim
adalah
sebuah program freeware yang mendemonstrasikan bagaimana sebuah virus atau
worm menyebar
di dalam dan antara beberapa badan/korporasi. Simulasi ini dilakukan
berdasarkan
beberapa parameter yang dapat dispesifikasikan oleh pengguna, fungsi-fungsi
probabilitas,
dan angka-angka acak untuk pemodelan lingkungan badan yang dijangkiti.
Metoda
statistik yang digunakan dalam pross simulasi ini adalah Monte
Carlo.
Berikut
gambar tampilan dari aplikasi VBSim.
(a) Keadaan awal
(b) Setelah virus (Melissa)
menyebar
simulasi dilakukan pada dua buah badan yang
berbeda.
Masing-masing badan terdiri atas sekitar 500 workstation yang
masih dikategorikan
lagi ke
dalam beberapa sub-ne dan workgroup. Komputer-komputer yang berada di dalam
sebuah sub-net yang sama
dapat berkomunikasi secara peer-to-peer, selain itu dalam
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
19
simulasi
diasumsikan bahwa sesama anggota dalam sebuah workgroup lebih
sering bertukar
informasi.
Setiap
titik pada masing-masing badan mewakili sebuah workstation, dan
warna yang
berbeda
(hijau, biru dan putih) dari setiap titik mewakili workgroup
yang berbeda. Warna
merah
menunjukkan workstation yang telah terinfeksi virus.
Simulasi
ini dapat mendemostrasikan penyebaran tigas buah virus/worm yaitu:
Virus Concept
Merupakan
virus macro pertama. Virus ini menyerang dokumen aplikasi Microsoft
Word.
Virus Melissa
Merupakan
gabungan dari virus komputer dan worm yang
memiliki dua mekanisme
penyebaran,
yaitu seperti layaknya virus macro umumnya (menyebar ketika dibuka
oleh
pengguna) dan setiap kali pengguna membuka dokumen untuk pertama kali
maka worm akan
mncoba untuk menyebar dengan mengirimkan salinan dirinya
kepada 50
alamat pertama yang terdapat di dalam address book email.
Worm ExploreZip
Merupakan
worm yang dapat menyebar melalui dua buah mekanisme yang berbeda,
yaitu:
dengan mengirimkan salinan dirinya kepada pengguna yang dalam waktu
dekat
mengirimkan email kepada pengguna yang terinfeksi; dan melalui jaringan
peer-to-peer.
Tampak
bahwa
pada badan kedua, virus Melissa hanya memerlukan waktu sekitar 17 jam untuk
menyebar
ke sekitar 94% dari total workstation yang ada. Parameter yang diberikan untuk
percobaan
ini diperlihatkan pada gambar 3.2.
Parameter
yang dapat diberikan oleh pengguna adalah seperti pengecekan email per
hari,
persentase pengaksesan attachment, jumlah rata-rata email yang diterima per hari per
orang,
jumlah rata-rata email yang disertai attachment per
minggu per orang, dll. Berikut
adalah
gambar yang menunjukan parameter input dari pengguna untuk program simulasi
VBSim.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyebaran Virus
Komputer
Pada saat
ini, terdapat enam faktor teknologi berpengaruh pada keragaman dan
tingkat
kompleksitas dari virus komputer dan worms [2].
Penggunaan Teknologi Komunikasi Broadband
Penggunaan
teknologi komunikasi broadband di rumah-rumah, seperti cable
modem dan Digital
Subscriber Line (DSL), pada masa yang akan datang, menjadikan
hubungan
yang bersifat konstan dan statis antara pengguna dan jaringan internet
(memiliki
network address yang cenderung tetap). Hal ini dapat
memudahkan para
hacker atau worms untuk
menentukan target dan menyerang komputer para
pengguna
yang terhubung dengan jaringan internet. Setelah jika mereka telah
menguasai
komputer di rumah-rumah tersebut, mereka dapat menyebar melalui VPN
ke
jaringan yang dimiliki oleh pemerintah maupun badan-badan hukum lainnya.
Selain
itu diperkirakan jika lebih banyak pengguna yang mengadopsi
teknologi
komunikasi broadband ke rumah-rumah mereka, maka berbagai aplikasi
terkoneksi
(connected applications) seperti personal
web server, search agent, dan
chat
programs, akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Di sisi lain,
penggunaan
berbagai macam macro dan pendukung program lainnya untuk
meningkatkan
kemampuan aplikasi perangkat lunak juga akan meningkat. Dan sudah
tentu hal
ini akan memudahkan para hacker dan pencipta virus untuk
mengeksploitasi
berbagai aplikasi tersebut.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
21
Proses disassembly yang semakin sulit
Mayoritas
virus komputer di masa lampau ditulis dengan menggunakan
bahasa aasembly
yang merupakan bahasa pemrograman tingkat rendah dan cukup
sulit
untuk digunakan. Namun kini, mayoritas berbagai jenis virus komputer dan
worms diciptakan
dengan menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi dan
tool-tool
yang lebih maju. Hal ini menyebabkan virus-virus tersebut menjadi
lebih
sulit
untuk dianalisa, mengingat optimisasi yang dilakukan berbagai jenis compiler
cenderung
bersifat mengaburkan logika dari kode yang ditulis dalam bahasa tingkat
tinggi
tersebut.
Tingkat
kompleksitas yang dimiliki oleh berbagai jenis virus dan worms ini
dapat
menyebabkan bertambahnya waktu yang diperlukan para peniliti virus untuk
melakukan
proses disassembly (pengubahan kembali kode mesin menjadi kode
assembly) dan
analisa.
Homogenitas Infrastruktur Sistem
Komputer
Kesamaan
(homogenitas) dalam hal penggunaan hardware, sistem
operasi,
aplikasi
perangkat lunak, serta platform komunikasi dapat menjadi salah satu
penyebab
utama epidemi dari virus komputer, worms, dan trojan
horses. Pada saat
ini,
lebih dari 90% komputer di dunia bekerja dengan sistem operasi Microsoft
Windows disertai
dengan perangkat keras (hardware) berbasis produk-produk Intel.
Selain
itu masih dengan persentase yang cukup tinggi, berbagai pengguna komputer
menggunakan
sistem email standar seperti Microsoft Outlook. Bahkan
dalam bidang
word
processing, aplikasi Microsoft Word seakan memonopoli dalam hal penggunaan
oleh
pengguna rumahan, bisnis, dan pemerintahan. Sehingga pada dasarnya dapat
dikatakan
bahwa hampir seluruh PC di dunia memiliki kemiripan, baik dalam hal
perangkat
lunak maupun keras.
Sebagai
perbandingan, dalam bidang pertanian, hal yanf serupa sering kali
disebut
sebagai sistem monokultur. Penggunaan sistem ini memiliki akibat yang
sangat
buruk, karena secara tidak langsung meningkatkan kerentanan seluruh hasil
panen
terhadap sejenis penyakit tertentu. Jika sebah tanaman terkena penyakit,
maka
penyakit tersebut dapat menyebar ke seluruh tanaman lainnya dengan sangat
cepat.
Begitu halnya dalam hal standarisasi teknologi komputer yang kini digunakan
secara
umum.
Sehingga
dapat dikatakan meskipun standarisasi perangkat lunak dan keras
dalam
teknologi komputer dapat membawa banyak keuntungan seperti penurunan
technical
support cost, replacement cost, dan software development cost, namun
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
22
telah
mengubah kita menjadi komunitas yang hanya bersandar pada sebuah
lingkungan
komputerisasi, yang cukup rentan terhadap berbagai ancaman seperti
virus
komputer.
Kemudahan Pemrograman
Kemudahan
pemrograman dalam sistem operasi Windows telah
membuat
proses
pembuatan virus komputer menjadi suatu hal yang cukup mudah.
Sebelumnya,
tidak ada orang yang pernah memperkirakan bahwa bahkan aplikasi
seperti Microsoft
Word dan Excel dapat menjadi salah satu media penyebaran yang
sangat
sukses bagi virus komputer dan worms. Namun kini pengguna biasa pada
umunya
dapat dengan mudah menuliskan sepenggal program macro dan mengattach-
kannya ke
dalam sebuah dokumen Word atau Excel. Program macro berbasis
pemrograman
Visual Basic yang sangat mudah untuk dipelajari ini (berbasis bahasa
pemrograman
Basic pada umumnya) dapat melaksanakan berbagai fungsi seperti
spell
checking dan penjumlahan pada tabel-tabel. Lebih lanjut bahwa
programprogram
macro tersebut
dapat di-copy atau meng-copy dirinya sendiri ke dalam
dokumen
lain. Namun di lain sisi, keberadaan program macro ini
sangat rentan
terhadap
virus komputer, sehingga hampir 80% insiden yang disebabkan virus
komputer
ini disebabkan oleh virus macro pada aplikasi Word dan Excel.
Walaupun
sebenarnya program macro ini tidak hanya memiliki akses
terhadap
komponen dari aplikasi-aplikasi tersebut (bahkan beberapa komponen lain
yang
terdapat dalam komputer yang bersangkutan), namun penggabungan
penggunaan
program macro pada aplikasi Microsoft Office dan
teknologi Component
Object
Model (COM) memiliki dampak yang cukup besar terhadap perkembangan
virus
dewasa ini.
Sistem COM memungkinkan
fungsionalitas dari sebuah aplikasi yang baru
dibuat
oleh seorang programmer, agar dapat digunakan pada aplikasi lain yang
sedang dijalankan
di dalam sistem. Kemudian, programmer lain dapat mendesain
program
lain yang dapat menggunakan fungsionalitas aplikasi sebelumnya di atas.
Sebagai
contoh seorang pengguna dapat membuat sebuah aplikasi yang
menggunakan
fungsionalitas dari aplikasi Microsoft Outlook untuk
mengirimkan
salinan
dari sebuah laporan yang dibuatnya pada departemen lain di tempat
kerjanya,
tanpa perlu mengetahui bagaimana memprogram sebuah sistem email,
protokol
yang digunakan, dll. Dan tentunya hal ini sangat memudahkan seorang
pengguna
biasa untuk mengembangkan sebuah program macro dengan
berbagai
kemampuan
yang luar biasa.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
23
Konektivitas Yang Lengkap
Jaringan
komputer dewasa ini lebih terhubung satu sama lain dibandingkan
waktu-waktu
sebelumnya. Peningkatan jumlah hubungan dalam sistem komunikasi
memungkinkan
worms untuk dapat menyebar dengan sangat cepat dan bahkan
menyerang
target dengan jumlah yang sangat besar. Pada awalnya kecepatan
penyebaran
berbagai jenis virus komputer cenderung lebih lambat, karena lebih
bergantung
pada perilaku pengguna (kecepatan pertukaran data yang dilakukan
pengguna
baik melalui email, file server, floppy disk, dll). Perilaku pengguna ini dapat
menyebabkan
penyebaran virus komputer menjadi tidak praktis bahkan terbatas.
Dari
faktor-faktor yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya
(homogenitas
infrastruktur, kemudahan pemrograman, dll.), didukung dengan jumlah
komputer
yang menggunakan aplikasi email serta jaringan internet yang mencakup
hampir
seluruh belahan dunia, mekanisme pembuatan sebuah worm yang
memiliki
berbagai
kemampuan menjadi sangat mudah.
Walaupun
email merupakan mekanisme ideal untuk penyebaran worms,
namun
trend ini mulai berubah pada tahun-tahun belakangan dengan eksploitasi
terhadap
komunikasi peer-to-peer. Contoh dari jenis worm yang
mengeksploitasi
jaringan peer-to-peer
sebagai mekanisme penyebaran adalah Explore.Zip.
Migrasi Teknologi Ke Perumahan
Migrasi
teknologi PC dari perusahaan ke rumah-rumah, dan pengadopsian
bentuk
jaringan perumahan (home networking) pada tahun-tahun memudahakn
proses
pengembangan virus komputer. Dengan berkembangnya teknologi PC dewasa
ini, para
pencipta virus dapat mengeksploitasi teknologi PC yang mereka punyai di
rumahnya
untuk mengembangkan virus ciptaan mereka. Dari sebab itu, perusahaan
yang
mepekerjakan para pencipta virus secara tidak disengaja, sangat rentan
terhadap
ancaman ini. Apalagi bila produk-produk perangkat lunak yang
dipergunakan
baik di perusahaan maupun di rumah sang pencipta virus memiliki
banyak
kesamaan. Hal ini yang menyebabkan pula mengapa aplikasi Lotus
Notes
memiliki
ancaman yang lebih kecil dibandingkan dengan Microsoft Outlook yang
memiliki
kesamaan fungsi.
Selain
itu, salah satu produk yang dapat dijadikan sasaran empuk para
pencipta
virus adalah Linux [2]. Hal ini dikarenakan Linux adalah
produk yang seluruh
komponennya
ditawarkan secara gratis. Hampir seluruh source code,
dokumentasi
dan
lain-lain, dapat dengan mudah didapatkan. Selain itu pengguna Linux dewasa
ini
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
24
pun
memiliki jumlah yang sangat besar, lain halnya dengan sistem operasi Solaris,
yang
meski memiliki dasar Unix platform seperti halnya Linux, namun
hingga kini
masih
sedikit digunakan pada PC-PC perumahan pada umumnya.
3.3 Contoh Kasus: ILoveYou
ILoveYou
adalah sebuah worm yang menyebar pada bulan Mei 2000. Pertama kali
worm ini
ditemukan di Filipina. ILoveYou ditulis menggunakan bahasa pemrograman tingkat
tinggi Visual
Basic Script, dan dapat menyebar baik melalui email maupun perpindahan file.
Virus ini
memikat para penerima email untuk membuka attachment yang
disertakan dalam
email
tersebut dengan cara-cara:
memiliki attachment yang bernama “LOVE-LETTER-FOR-YOU.TXT.VBS”.
email memiliki subject yang bertuliskan “ILOVEYOU”
pesan yang dalam email bertuliskan “kindly check the
attached LOVELETTER coming
from
me.”
Gambar
3.3 Virus ILoveYou
Ketika worm dieksekusi,
baik melalui pembukaan attachment email maupun file yang
telah
terinfeksi, maka worm melakukan berbagai langkah sebagai berikut [11]:
Mengganti beberapa file dengan salinan dirinya
Ketika worm dieksekusi,
maka ia akan mencari beberapa file dengan tipe tertentu
dan
membuat melakukan perubahanterhadap file-file tersebut berdasarkan jenisnya,
seperti:
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
25
Untuk file-file VisualBasic dan Javascript
berekstensi vbs atau vbe, akan
diganti
dengan salinan dari worm tersebut.
Untuk file-file WindowsShell
berekstensi js, jse, css, wsh, sct,atau hta, akan
diganti
dengan salinan worm dan mendapat penggantian ekstensi dengan
vbs (misalnya
untuk file a.css akan diganti dengan file baru bernama
a.css.vbs)
Untuk file-file gambar berekstensi jpg atau jpeg, akan
diganti dengan salinan
worm dan
mendapat tambahan ekstensi vbs (misalnya untuk file b.jpg akan
diganti
dengan file baru bernama b.jpg.vbs).
Untuk file berekstensi mp3 atau mp2, akan
dibuat salinan dari worm dengan
nama yang
sama. File host tidak dihapus, namun beberapa atribut yang
dimiliki
akan diganti untuk menyembunyikannya.
Karena
yang dilakukan oleh worm adalah menulis ulang (overwrite)
file-file tersebut,
ukan
menghapusnya, maka proses recovery file host menjadi
hal yang tidak
mungkin.
Ketika pengguna mengeksekusi file-file yang telah diganti tersebut maka
worm akan
kembali menyebar.
Ketika worm melakukan
proses pemeriksaan dalam untuk mencari file-file di atas,
worm juga
dapat melakukan pembuatan sebuah file yang berisi script
mIRC. Jika
dalam
proses pencarian ditemuka file-file mirc32.exe, mlink32.exe,
mirc.ini, script.ini,
atau mirc.hip, maka worm akan
membuat sebuah file bernama script.ini pada
direktori
yang sama. Script ini menyebabkan penyebaran kepada seorang pengguna
lain yang
baru bergabung dengan channel IRC tempat pengguna (yang telah
terinfeksi)
sedang bergabung via DDC.
Modifikasi Start Page dari aplikasi Internet Explorer
Jika file
dari <DIRSYSTEM>\WinFAT32.exe tidak ada, maka worm akan
menset Start
Page dari
aplikasi Internet Explorer menuju salah satu dari empat URL yang
dipilih
secara
acak. Keempat URL ini bersumber pada file yang bernama WIN-BUGSFIX.exe.
Worm akan
mencari file ini di dalam direktori dowload pada
aplikasi Internet
Explorer, jika
ditemukan maka file ini akan ditambahkan pada program yang akan
dieksekusi
pada proses reboot. Kemudian Start Page dari aplikasi Internet Explorer
akan di-reset menuju “about:blank”.
Mengirimkan salinan dirinya melalui email
Hal ini
dilakukan dengan tujuan ke seluruh alamat yang terdapat di dalam address
book dari
aplikasi Microsoft Outlook.
Modifikasi Registry Key lainnya
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
26
Pada dasarnya
ILoveYou terdiri atas 4 buah subroutine dasar:
regruns()
Subroutine
ini berfungsi untuk memodifikasi registrasi sistem, yaitu MSKernel32
dan
Win32DLL,
sehingga jika ada dua buah file VB Script yang
ditulis ulang, maka akan
secara
otomatis dijalankan.
listadriv()
Merupakan
subroutine yang bersifat rekursif dan akan menulis ulang serta mengganti
nama dari
berbagai file script, file gambar, dan file musik (mp3). Selain
itu subroutine
ini juga
dapat mengganti mapping dari drive komputer yang diserang.
spreadtoemail()
Merupakan
subroutine yang berfungsi untuk mengirimkan email dengan virus sebagai
attachment
kepada seluruh alamat yang ada di dalam address
book dari aplikasi
Microsoft
Outlook.
html()
Membangkitkan
sebuah file HTML yang bila dieksekusi dapat membangkitkan script
dari
virus ILoveYou. File HTML ini akan dikirimkan melalui aplikasi mIRC. Terdiri
atas
quine (program
yang membangkitkan selinan dari seource code nya
sendiri sebagai
output)
dua langkah.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
Bab IV
Prediksi Mengenai Tipe-Tipe Virus Baru Di Masa
Mendatang
4.1 Virus Wireless
Walaupun
ancaman malware pada peralatan wireless saat ini masih tergolong
rendah,
namun tampaknya keadaan ini segera berubah. Mengingat sejarah menununjukkan
bahwa
teknologi internet dapat mengubah cara pembuatan dan penyebaran virus komputer,
worms, bahkan trojan
horses, maka besar kemungkinan dunia wireless dapat
menjadi
sasaran
berikutnya dari eksploitasi dan perkembangan berbagai jenis malware.
Pada
dasarnya ancaman virus komputer dan malware lainnya
terhadap dunia wireless
dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga golongan besar [2].
4.1.1 Ancaman Berbasis Aplikasi (Application-based Threats)
Ancaman
berbasis aplikasi dapat muncul ketika sebuah program perangkat lunak di
download
atau dieksekusi pada sebuah peralatan wireless,
khususnya bila program tersebut
berasal
dari sumber yang tidak diketahui. Malware pertama
yang bernama Linerty Crack
menyerang
sistem operasi Palm pada Palm PDAs (Personal Digital Assistans). Perangkat
lunak
yang dapat di-download dari sebuah situs web atau diakses melalui IRC
(Internet Relay
Chat)
rooms ini, menyamar sebagai program freeware yang
dapat mengubah program
cracker untuk
aplikasi Liberty Game Boy. Namun ketika dieksekusi, program ini akan
menghapus
seluruh aplikasi executable yang ada, walaupun tidak mempengaruhi sistem
operasi
atau embedded application lainnya.
Walaupun
luasnya pengaruh yang ditimbulkan oleh Liberty Crack masih
tergolong
kecil,
namun berhasil membuktikan bahwa sebuah malware dapat di-download
dan merusak
sistem
peralatan wireless. Banyak pakar yang memperkirakan bahwa keberadaan trojan
horse ini
sebagai pertanda bahwa di masa yang akan datang malware jenis ini
akan
mewabah,
dan mungkin disertai dengan berbagai dampak merugikan yang dapat ditimbulkan
seperti
pencurian data dari address book pada peralatan wireless, dan informasi penting
lainnya.
Sekitar
satu bulan setelah kemunculan Liberty, muncul serangan daris sebuah
virus
yang
bernama Palm Phage. Virus ini merupakan virus pertama yang didesain untuk
menyerang
aplikasi Palm PDAs. Palm Phage dapat menyebar ke dalam peralatan baik lain
ketika
aplikasi yang telah terinfeksi dieksekusi (menyerang aplikasi lainnya), ketika
mengirimkan
data ke peralatan Palm yang lain (melalui media infrared atau RF/Bluetooth),
dan
ketika bersinkronisasi dengan sebuah PC. Ancaman berbasis aplikasi dapat
melibatkan
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
28
proses download
(dengan protokol FTP atau HTTP) sebuah program executable
melalui
wireless
gateway menuju peralatan wireless
Pada saat
yang bersamaan, beberapa joke programs seperti EPOC_Alone.A dan
EPOC_Ghost.A
menyerang peralatan PDAs yang
menggunakan sistem operasi EPOC.
Program-program
ini menimbulkan gangguan dalam pemakaian seperti membunyikan alarm
dan
menyalakan lampu pada peralatan PDA yang
diserang. Walaupun program-program ini
tidak
menyebar antar peralatan, namun sempat menimbulkan kekuatiran pengguna.
Keberadaan
Palm Phage dan EPOC joke programs menimbulkan realita baru bahwa
virus wireless
yang dapat bereplikasi dengan sendirinya, tidak hanya mungkin,
tetapi juga
sangat
mudah untuk dikembangkan. Dengan perluasan fungsionalitas dari peralatan wireless
yang ada
saat ini dalam beberapa waktu mendatang akan menyebabkan peningkatan potensi
ancaman
berbasis aplikasi pula.
4.1.2 Ancaman Berbasis Muatan (Content-based Threats)
Di dalam
ancaman berbasis muatan, yang menjadi ancaman adalah muatan dari
aplikasi (contohnya
derogatory message) dan penggunaan dari muatan tersebut
(contohnya
spamming
email). Ancaman berbasis muatan yang paling umum pada infrastruktur wireless
adalah
melalui email yang telah terinfeksi atau spam yang
datang dari server SMTP maupun
HTTP melalui wireless
gateaway menuju peralatan wireless (lihat Gambar 4.2.).
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
29
Ancaman
berbasis muatan pertama yang menyerang peralatan wireless terjadi
pada
bulan
Juni 2000 dengan kemunculan virus ‘in the wild’ pertama
untuk peralatan wireless
bernama Timofonica. Timofonica
ditulis menggunakan Visual Basic Script dan
menyebar pada
jaringan wireless
Telefonica SA di kota Madrid. Virus ini menyebar dengan mengirimkan
pesan
email yang telah terinfeksi dari komputer yang telah terinfeksi sebelumnya.
Setelah
menemukan
target PC baru, virus akan mengeksploitasi aplikasi Microsoft
Outlook 98 atau
2000 dan
mengirimkan salinan dirinya melalui email kepada seluruh alamt yang terdapat di
dalam MS
Outlook Address Book.
Pada
prinsipnya penyebaran virus ini hampir meyerupai penyebaran virus ILoveYou
yang
mewabah pada bulan Mei 2000. Namun, Timofonica lebih
dari sekedar virus email, di
mana
untuk setiap email yang dikirimkannya, virus juga mengirimkan pesan SMS kepada
alamat
acak yang terdapat di dalam host internet correo.movistar.net
. Karena host ini
mengirimkan
pesan SMS kepada telepon seluler yang bekerja pada standar GSM Eropa, virus
mencoba
untuk men-spam para pengguna dengan pesan SMS (lihat Gambar 4.3).
Sama
seperti halnya dengan trojan Liberty Crack, serangan Timofonica
pada awalnya
hanya
menimbulkan dampak yang kecil. Namun demikian kecepatan penyebaran virus ini
melalui
infrastruktur wireless sangat tinggi bahkan dapat membanjiri jaringan wireless
yang
diserang
dengan pesan-pesan spam.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
Program
lain yang memiliki banyak kesamaan dengan virus ini sempat terlihat
menyerang
sistem I-mode yang dimiliki oleh perusahan telepon seluler Jepang, NTT
DoCoMo.
Pada
bulan Juni tahun 2000, muncul sebuah malicious code yang
mengirimkan pesan khusus
kepada
pengguna sistem I-mode. Ketika pengguna menerima pesan tersebut dan mengakses
hypertext
link yang terdapat pada pesan tersebut, maka tanpa sepengetahuan
pengguna
program
tersebut akan menghubungi nomor 110 (emergency line service di
Jepang).
Perkembangan
peralatan wireless yang semakin kompleks dapat memberikan potensi
kepada
ancaman berbasis muatan seperti embedded script virus.
Meskipun pada awalnya
penyebaran
hanya berlangsung jika pengguna mengakses attachment yang
disertakan dalam
sebuah
email yang telah terinfeksi, namun kenyataannya kini sudah muncul virus seperti
VBS_Kakworm
dan VBS_Bubbleboy yang dapat menyebar hanya dengan membuka
email
yang
bersangkutan.
4.1.3 Mixed Threats
Meskipun
ancaman jenis ini belum ditemukan, baik secara in the wild maupun
dalam
penelitian,
namun dengan konsep penggabungan ancaman berbasis aplikasi dan muatan
tampaknya
hal ini akan memiliki dampak yang sangat hebat pada saatnya.
Misalkan
saja bila sebuah virus memiliki kemampuan untuk menggabungkan kode
berbahaya
pada sebuah program shareware yang dapat di-download serta dapat
berpropagasi
dengan kecepatan tinggi melintasi berbagai infrastruktur melalui address
book
email.
Sehingga tanpa perlindungan infrastruktur wireless yang
memadai, ancaman jenis ini
dapat
menimbulkan kerusakan yang hebat dan berskala luas.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
4.2 Ancaman Terhadap Peer-to-Peer Networking
Peer-to-Peer
networking adalah salah satu bentuk sistem operasi jaringan (network
operating
system) di samping bentuk bentuk client-server [13], di
mana komunikasi antara
dua buah
komputer memiliki hubungan yang dianggap setara. Pada model ini, kedua sistem
berfungsi
baik sebagai server maupun sebagai client (dikenal dengan istilah servent).
Sebenarnya
model ini telah ada sejak awal dikembangkannya jaringan komputer, namun baru
tahun-tahun
belakangan ini marak dikembangkan kembali.
Di dalam
jaringan Peer-to-peer, para pengguna dapat berbagi resource dan
file-file
yang
berada di dalam lokasi tertentu pada komputer mereka. Pada jaringan ini server hanya
berfungsi
untuk me-list file-file dari para pengguna yang terhubung dengan server.
Sedangkan
untuk proses pertukaran file-file tersebut dilakukan tanpa harus melalui server.
Hal ini
menyebabkan kerja server menjadi lebih ringan, sehingga untuk membangun sebuah
server pada
jaringan ini tidak diperlukan investasi awal yang besar. Namun di sisi lain,
hal ini
menyebabkan
tingkat keamanan yang rendah dibandingkan dengan model jaringan clientserver
karena
lebih bersifat desentralisasi tanpa ada pengawasan secara terus-menerus dari
server.
(a) Model jaringan Peer-to-Peer
(b) Model
jaringan Client-server
Gambar
4.4 Jaringan Peer-to-Peer
4.2.1 Media Perantara Baru
Dengan
berkembangnya metoda Peer-to-Peer networking, virus komputer
menemukan
media baru untuk menyebarkan diri. Pada umumnya sistem jaringan komunikasi
ini
sering digunakan pada aplikasi file sharing yang tidak membutuhkan server pusat,
seperti
Gnutella,
Napster, eDonkey, dll. Sebuah virus dapat menyebar melalui sistem ini bila secara
tidak
sengaja dipertukarkan antar pengguna. Namun virus dapat pula menggunakan cara
normal
untuk menggunakan sistem ini untuk menyebarkan diri, misalnya saja dengan mengcopy
dirinya
sendiri ke dalam file yang berada di dalam directory yang di-share dalam
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
32
jaringan Peer-to-Peer. Worm
pertama yang menyerang aplikasi Gnutella,
VBS.GMV.A,
menyebar
dengan meng-copy dirnya ke dalam directory yang di-sharing dan
menggunakan
nama yang
populer. Hal ini bertujuan agar pengguna tertarik untuk men-download
file
tersebut
dan mengeksekusinya.
4.2.2 Hacking Jaringan
Peer-to-Peer.
Penggunaan
jaringan peer-to-peer tidak hanya membuat berbagai jenis malware
memiliki
media baru untuk menyebarkan diri, namun juga penggunaan protokol tersebut oleh
malware.
Misalnya saja penggunaan firewall yang dapat mencegah upaya berbagai trojan
horses untuk
memasuki sistem yang dituju dengan cara mencegah hubungan dari luar,
kecuali
yang diperuntukan bagi komputer dan port tertentu.
Namun umumnya firewall tidak
memblok
perangkat lunak peer-to-peer ketika membuat sebuah hubungan ke luar sistem
yang
terlindungi dengan directory yang digunakan untuk service servent. Sebagai
contoh
worm
W32.PrettyPark yang menggunakan menggunakan koneksi pada aplikasi IRC untuk
menembus firewall. Bila
komputer yang telah terkena worm ini melakukan koneksi dengan
aplikasi IRC, maka maka
hacker yang bersangkutan dapat bergabung pada channel yang
sama dan
mengirimkan perintah-perintah remote.
Bila di
masa yang akan datang jaringan peer-to-peer menjadi standar di dalam
infrastruktur
sistem komputer baik di lingkungan perumahan maupun perusahaan, maka
diperlukan
lebih dari sekedar proses scanning yang dilakukan per komputer
untuk
menghindari
ancaman yang menggunakan jaringan peer-to-peer. Proses scanning
jaringan
(network
scanning) seperti sistem network-based IDS diperkirakan
dapat mengatasi ancaman
ini.
4.2.3 Serangan Gabungan Hacker dan virus komputer
Serangan hacker yang
disertai dengan virus komputer dapat menimbulkan sebuah
serangan
yang kompleks dan tidak dapat diatasi oleh program anti-virus. Hal ini
sering kali
dikenal
dengan istilah ancaman gabungan (“Combined Threats”), yang
umumnya
menggunakan
berbagai teknik dan metoda sehingga dapat menyebabkan kerusakan yang
sangat
luas.
Beberapa
karakteristik dari ancaman gabungan adalah sebagai berikut:
Menimbulkan kerusakan, contoh: melakukan serangan DoS,
mengubah tampilan
sebuah Web
Server.
Penyebaran dengan berbagai metoda, contoh: pengiriman email
disertai attachment
yang
telah terinfeksi, menginfeksi pengguna yang mengakses sebuah situs web.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
33
Penyerangan dari berbagai ‘titik’, contoh: injeksi kode ke dalam
file executable,
mengubah
hak akses dari pengguna tamu (guest), memodifikasi registry, dan
menyisipkan
kode script ke dalam file-file html.
Penyebaran tanpa campur tangan manusia, contoh: melakukan proses scan pad
jaringan
internet secara terus menerus untuk menemukan komputer yang rentan
untuk
diserang.
Eksploitasi kerentanan sistem yang menjadi target
Salah
satu virus komputer yang tergolong dalam jenis ini adalah Nimda yang
memiliki empat
buah
metoda untuk penyebaran, yaitu melalui email, eksploitasi jaringan LAN, web
server
(aplikasi
WWW), dan file-file yang dipertukarkan.
4.2.4 Ancaman Terhadap Aplikasi Instant Messaging
Aplikasi instant
messaging yang juga menggunakan metoda jaringan peer-to-peer,
seperti Yahoo
Messenger, dewasa ini semakin banyak digunakan baik untuk keperluan
pribadi
maupun bisnis. Aplikasi ini dapat digunakan baik untuk transfer pesan maupun
file,
sehingga
dapat dimanfaatkan oleh worm dan berbagai jenis malware lainnya
untuk
menyebarkan
diri. Bahkan aplikasi ini dapat dimanfaatkan para hacker untuk
menggunakan
program-program
sejenis bakdoor trojan horses untuk mengakses komputer lain
tanpa harus
melakukan
langkah-langkah membuka listening port, mem-bypass desktop, dan
menerobos
firewall. Dengan
semakin banyaknya fungsi-fungsi lain yang dapat dijalankan di atas aplikasi
instant
messaging, membuat aplikasi ini semakin rentan terhadap ancaman berbagai
jenis
virus
komputer.
Aplikasi instant
messaging cenderung sangat sulit untuk diblok dengan menggunakan
metoda
keamanan yang konvensional seperti firewall. Lagi
pula pada umumnya belum ada
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
34
aplikasi anti-virus
yang dapat melakukan proses monitoring terhadap
jaringan komunikasi
instant
messaging pada level server, sehingga umumnya worm dan malware lain yang
memanfaatkan
aplikasi ini hanya dapat dideteksi pada level desktop.
Sehingga jika sebuah
worm menyebar
melalui aplikasi ini, deteksi dan penghentian tidak dapa dilakukan pada
gateway, hanya
dapat dilakukan jika telah mencapai komputer pengguna.
Usaha
pencegahan penggunaan aplikasi instant messaging dengan frewall cukup
sulit
untuk
dilakukan. Hal ini disebabkan karena aplikasi ini dapat menggunakan port-port
umum
seperti port 80 (HTTP) dan port 21 (FTP) untuk
berkomunikasi. Bahkan kadang kala aplikasi
ini dapat
mengkonfigurasikan diri untuk menggunakan port lain
selain port-port tersebut.
Penggunaan
firewall yang dilengkapi dengan kemampuan analisis protokol pun dewasa ini
cenderung
tidak efektif, karena meskipun format dasar dari trafik aplikasi instant
messaging
berbeda
dengan trafik aplikasi HTTP, namun aplikasi instant messaging dapat
mensisipkan
trafik
data aplikasi tersebut ke dalam bentuk HTTP request dengan
cara membubuhkan HTTP
header pada
setiap paket yang dikirim.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
35
Walaupun
aplikasi instant messaging ini masih jarang digunaka oleh worm dan
berbagai
jenis malware lainnya, namun sepertinya pada masa yang akan datang akan terjadi
peningkatan.
Hal inijuga dikuatkan dengan kenyataan dengan makin berkembangnya operasi
antar
jaringan yang menyediakan layanan aplikasi instant messaging seperti AOL
Instant
Messenger
(AIM), ICQ, MSN Messenger (Windows Messenger), dan Yahoo!
Messenger.
Sehingga
apa bila suatu saat nanti para pengguna dari masing-masing penyedia layanan di
atas
dapat berhubungan dengan pengguna dari penyedia layanan lainnya, maka
penyebaran
worm melalui
aplikasi ini akan semakin meluas. Saat ini terdapat sekitar lebih dari 20 macam
worm yang
menyebar melalui aplikasi instant messaging dan
cenderung terus bertambah
setiap
harinya.
Virus Komputer: Sejarah dan Perkembangannnya
Bab V
Kesimpulan Dan Saran
5.1 Kesimpulan
Perkembangan
virus komputer, worms, dan berbagai jenis malware lainnya
telah
menimbulkan
dampak yang sangat besar dan meluas. Berikut adalah gambar yang
menunjukkan
dampak kerugian yang ditimbulkan oleh beberapa virus komputer dan worms.
Perkembangan
teknologi sistem komputer dan komunikasi sering kali dijadikan virus
komputer
sebagai cara untuk mencari media penyebaran diri yang baru. Mulai dari
penyebaran
melalui floppy disk dan boot sector pada awal berkembangnya komputer,
kemudian
beranjak melalui jaringan internet, dan sepertinya virus akan menemukan tempat
baru di
dalam jaringan komunikasi wireless baik dalam bentuk aplikasi (aplication-based)
maupun
dalam bentuk muatan aplikasi (conten-based). Dengan semakin kaburnya
batasan
antara
peralatan komunikasi wireless dan komputer, ditambah lagi globalisasi seluruh dunia,
maka
virus komputer dan berbagai jenis malware lainnya
akan merambah dunia komunikasi
jenis
ini. Selain itu jaringan komunikasi peer-to-peer yang
semakin marak digunakan dalam
berbagai
macam aplikasi, dengan kemampuan untuk melewati berbagai bentuk pengamanan
sistem
seperti firewall, dapat menjadi sasaran empuk dari perkembangan virus komputer.
5.2 Saran
Penulis
merasa perlunya ada penelitian dan pengembangan lebih lanjut mengenai
keamanan
infrastruktur jaringan komunikasi wireless untuk
menghadapi ancaman dari virus
komputer
dan berbagai jenis malware lainnya. Menginat pertumbuhan jaringan komunikasi